Dari obesitas ke atlet: cerita perubahan hidup – “Aku dulu nyaris putus asa karena berat badanku hampir 130 kg. Kini, aku adalah atlet lari jarak menengah yang aktif bertanding. Semua ini bisa terjadi karena satu keputusan kecil yang kubuat waktu itu: mulai bergerak.”
Itulah pengakuan Aldi (26), seorang pria asal Bandung yang pernah mengalami obesitas sejak remaja, tapi kini telah menjelma menjadi seorang atlet amatir yang aktif di lintasan lomba lari dan triathlon. Kisahnya adalah gambaran nyata bahwa transformasi bukan hanya tentang penampilan, tapi juga soal mengambil kembali kendali atas hidup.
Dari obesitas ke atlet: cerita perubahan hidup

Titik Awal: Ketika Tubuh Menjadi Beban
Sejak usia 15 tahun, Aldi mengalami kenaikan berat badan drastis karena:
-
Pola makan sembarangan (fast food, minuman manis, camilan tengah malam)
-
Minim aktivitas fisik
-
Emosional eating saat stres
“Saat usia 19 tahun, berat badanku sudah 128 kg. Naik tangga aja ngos-ngosan. Aku sering minder dan akhirnya jadi menarik diri.”
Kondisi kesehatan Aldi pun mulai terganggu—tekanan darah tinggi, mudah sakit, dan kualitas tidur yang buruk. Hingga akhirnya, sebuah momen menyentuh datang dari sang ayah yang mengalami serangan jantung ringan.
“Waktu itu aku mikir, kalau aku terus begini, umur 30 pun mungkin aku sudah punya penyakit kronis.”
Awal Perubahan: Bergerak dengan Langkah Terkecil
Transformasi Aldi dimulai dari satu langkah sederhana: berjalan kaki 15 menit setiap hari. Ia tidak langsung ke gym atau beli alat canggih, hanya sepatu nyaman dan niat untuk berubah.
Setelah tiga minggu, durasi jalan kaki meningkat jadi 30 menit, lalu mulai memasukkan bodyweight training di rumah.
Perubahan Pola Makan: Makan Sehat Tanpa Kelaparan
Alih-alih ikut diet ketat, Aldi memilih metode “mindful eating” dan defisit kalori ringan.
Pola makan awalnya:
-
Sarapan: Telur + roti gandum + buah
-
Makan siang: Nasi merah + dada ayam + sayur
-
Snack: Greek yogurt + kacang
-
Makan malam: Sup bening + ubi rebus
Ia membuat meal plan mingguan dan mulai memasak sendiri agar lebih terkontrol.
“Aku nggak pernah merasa kelaparan. Tapi aku belajar mendengarkan tubuhku.”
Konsistensi adalah Kunci: Bukan Motivasi, Tapi Sistem
Di bulan ke-3, Aldi mulai ikut lari pagi di komunitas lokal. Di sinilah dia menemukan dunia baru: olahraga sebagai ekspresi diri, bukan hukuman.
-
Minggu ke-12: berat turun 12 kg
-
Minggu ke-20: bisa lari 5 km tanpa berhenti
-
Tahun ke-1: turun total 35 kg, ikut lomba 10K pertama
-
Tahun ke-2: masuk komunitas triathlon, ikut lomba sprint triathlon
“Dulu olahraga itu beban. Sekarang, itu bagian dari identitasku.”
Perubahan Fisik dan Mental yang Dialami
Aspek | Sebelum | Setelah 2 Tahun |
---|---|---|
Berat Badan | 128 kg | 79 kg |
Tekanan Darah | Tinggi (140/90) | Normal (115/75) |
Energi Harian | Mudah lelah | Kuat berlatih 5x/minggu |
Kesehatan Mental | Minder & tertutup | Percaya diri & aktif sosial |
Kualitas Tidur | Gelisah & pendek | Tidur nyenyak 7–8 jam |
Momen Emosional: Pertama Kali Naik Podium
Di lomba lari kategori 10K lokal, Aldi berhasil meraih juara 3 di kelompok usia 25–29.
“Waktu aku berdiri di podium, aku ingat masa-masa aku nggak bisa ikat tali sepatu tanpa kehabisan napas. Itu momen yang nggak akan kulupakan.”
Tantangan yang Dihadapi Selama Transformasi
❌ Godaan untuk kembali ke pola lama
Solusi: Simpan camilan sehat, hindari belanja saat lapar
❌ Rasa minder saat awal olahraga di tempat umum
Solusi: Latihan sendiri dulu, lalu pelan-pelan ikut komunitas
❌ Cedera ringan saat latihan berlebihan
Solusi: Dengarkan tubuh, recovery itu penting!
Pesan Aldi untuk Siapa Pun yang Ingin Memulai
-
Mulailah dari yang kamu bisa: Jalan kaki pun cukup
-
Fokus pada sistem, bukan motivasi sesaat
-
Berani gagal dan mulai ulang lagi
-
Kamu nggak harus “sempurna” tiap hari, cukup konsisten
-
Temukan olahraga yang kamu suka. Itu akan jadi game-changer.
Dari Obesitas ke Atlet: Lebih dari Sekadar Transformasi
Kini, Aldi menjadi inspirasi di komunitasnya. Ia aktif membimbing pemula dan membuat konten edukasi ringan soal olahraga, makanan sehat, dan kesehatan mental.
“Transformasi ini bukan soal ‘punya badan bagus’. Ini tentang mengambil kembali hidupku, satu langkah kecil setiap hari.”
Penutup: Setiap Orang Bisa Berubah—Asal Mau Memulai
Cerita Aldi membuktikan bahwa perubahan total hidup bukan mitos. Dari berat badan 128 kg dan hampir menyerah, menjadi atlet lari dan triathlon yang sehat secara fisik dan mental, semua dimulai dari keputusan untuk berjalan kaki 15 menit sehari.
Jadi, jika kamu merasa belum cukup kuat, belum cukup kurus, belum cukup siap—ingatlah, semua atlet pun pernah jadi pemula. Dan mungkin, cerita perubahan hidupmu dimulai hari ini.