Biohacking Metabolisme: Apa Saja yang Wajar dan Berbahaya? – Biohacking metabolisme semakin populer sebagai upaya mengoptimalkan pembakaran kalori, meningkatkan energi, dan mendukung penurunan berat badan. Namun, di balik klaim “instan” dan “maksimal”, terdapat praktik yang sehat dan juga yang berpotensi membahayakan tubuh. Untuk itu, Anda perlu memahami perbedaan keduanya agar biohacking metabolisme memberikan manfaat optimal tanpa efek samping.
Biohacking Metabolisme: Apa Saja yang Wajar dan Berbahaya?

1. Memahami Biohacking Metabolisme
Secara sederhana, biohacking metabolisme adalah serangkaian intervensi—mulai dari pola makan, suplemen, hingga teknologi—yang bertujuan meningkatkan laju metabolisme tubuh. Dengan mempercepat proses pembakaran energi, seseorang dapat:
-
Menurunkan berat badan lebih efisien
-
Meningkatkan daya tahan dan kebugaran
-
Mendukung fungsi kognitif lewat asupan nutrisi tepat
Namun, tidak semua metode biohacking aman. Ada yang berbasis riset ilmiah, ada pula yang hanya tren sesaat dengan risiko serius.
2. Teknik Biohacking yang Wajar dan Terbukti
Berikut beberapa praktik biohacking metabolisme yang relatif aman dan memiliki dukungan penelitian:
a. Intermittent Fasting (Puasa Berselang)
Puasa berselang, seperti pola 16:8 (puasa 16 jam, makan dalam jendela 8 jam), dapat menurunkan kadar insulin dan meningkatkan proses pembakaran lemak. Penelitian menunjukkan intermittent fasting membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan membakar lemak visceral tanpa menurunkan massa otot¹.
b. Latihan HIIT (High-Intensity Interval Training)
HIIT memadukan sprint atau gerakan intens dengan jeda istirahat. Sesi HIIT 20–30 menit dapat meningkatkan afterburn effect (EPOC), yakni tubuh terus membakar kalori setelah latihan berakhir².
c. Cold Exposure (Terapi Dingin)
Mandi es atau tidur di ruangan dingin memicu aktivasi lemak cokelat (brown fat), yang membakar glukosa untuk menghasilkan panas tubuh³. Durasi pendek (2–5 menit) di suhu 10–15 °C sudah cukup aman untuk pemula.
d. Suplemen yang Didukung Bukti
-
Kafein: Meningkatkan metabolisme hingga 10–12% selama beberapa jam⁴.
-
Teh hijau (EGCG): Senyawa katekin yang mendukung pembakaran lemak visceral⁵.
Pastikan dosis tidak berlebihan dan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter.
3. Praktik Biohacking Berbahaya yang Harus Dihindari
Di sisi lain, ada metode biohacking yang berisiko tinggi dan kurang didukung data ilmiah:
a. SARM dan Peptida Eksperimental
Selective Androgen Receptor Modulators (SARM) dan peptida seperti AOD-9604 sering dipromosikan untuk membakar lemak tanpa olahraga. Namun, efek sampingnya meliputi gangguan hormonal, kerusakan hati, dan peningkatan risiko kanker⁶.
b. Diet Sangat Rendah Kalori (<800 kkal/hari)
Mengonsumsi kurang dari 800 kalori per hari tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan malnutrisi, gangguan menstruasi, dan penurunan massa otot drastis. Tubuh malah menurunkan laju metabolisme untuk bertahan hidup⁷.
c. Stimulans Berbahaya
Obat seperti amphetamine-based diet pills atau ephedra dapat meningkatkan detak jantung secara ekstrim, memicu aritmia, hipertensi, hingga strok⁸. Penggunaan tanpa resep adalah tindakan membahayakan nyawa.
d. Pemakaian Sauna Ekstrem
Sauna suhu tinggi (>90 °C) dalam waktu panjang tanpa hidrasi memadai dapat menyebabkan dehidrasi akut, kerusakan ginjal, dan heat stroke. Terapi sauna sebaiknya tidak lebih dari 15–20 menit pada 70–80 °C⁹.
4. Tips Aman Biohacking Metabolisme
Agar biohacking metabolisme berjalan efektif dan aman, ikuti panduan berikut:
-
Konsultasi Profesional
Selalu diskusikan rencana biohacking dengan dokter, ahli gizi, atau pelatih bersertifikat. -
Mulai Bertahap
Terapkan satu metode pada satu waktu—contoh: jalani intermittent fasting selama 2 minggu sebelum menambahkan HIIT. -
Pemantauan Kesehatan
Cek tekanan darah, kadar gula, dan fungsi hati/ ginjal secara rutin jika menggunakan suplemen baru. -
Jaga Asupan Nutrisi
Pastikan asupan protein, lemak sehat, dan mikronutrien tercukupi agar tidak terjadi defisiensi. -
Istirahat dan Pemulihan
Tidur minimal 7–9 jam setiap malam dan hindari overtraining untuk mencegah kelelahan kronis.
Kesimpulan
Biohacking Metabolisme: Apa Saja yang Wajar dan Berbahaya? menawarkan gambaran jelas mengenai praktik yang bisa Anda terapkan dengan aman, seperti intermittent fasting, HIIT, dan cold exposure. Sebaliknya, hindari SARM eksperimental, diet sangat rendah kalori, dan stimulans berbahaya yang berisiko merusak kesehatan jangka panjang. Selalu prioritaskan konsultasi profesional dan pemantauan kondisi tubuh agar biohacking metabolisme memberi manfaat optimal tanpa efek negatif.