Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak

  • Share
Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak
Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak

Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak – Hormon tiroid memainkan peran krusial dalam proses pembakaran lemak dan regulasi metabolisme tubuh. Kelenjar tiroid yang terletak di leher menghasilkan dua hormon utama, yaitu T3 (triiodothyronine) dan T4 (thyroxine), yang mengontrol kecepatan “mesin” metabolisme. Ketika kadar hormon tiroid seimbang, tubuh mampu mengubah lemak menjadi energi lebih efisien. Sebaliknya, ketidakseimbangan—baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme—dapat menghambat proses tersebut.

Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak

Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak
Bagaimana Hormon Tiroid Mempengaruhi Pembakaran Lemak

1. Sintesis dan Regulasi Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid memproduksi T4 (sekitar 90 %) dan T3 (sekitar 10 %), tetapi T3 adalah bentuk aktif yang mengikat reseptor sel untuk memicu lapisan reaksi biokimia. Proses regulasi diawali dari hipotalamus yang mengeluarkan TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), lalu kelenjar pituitari mengeluarkan TSH (Thyroid Stimulating Hormone) untuk merangsang tiroid memproduksi T3 dan T4. Mekanisme feedback negatif menjaga agar kadar hormon tiroid dalam darah tetap stabil.

2. Hormon Tiroid dan Metabolisme Dasar

Secara langsung memengaruhi Basal Metabolic Rate (BMR)—energi yang dibutuhkan tubuh saat istirahat penuh.

  • Peningkatan BMR: Kadar T3/T4 yang optimal meningkatkan aktivitas enzim-enzim mitokondria, sehingga sel lebih cepat memecah glukosa dan asam lemak menjadi energi.

  • Penurunan BMR: Hipotiroidisme (kadar hormon rendah) menurunkan konsumsi energi, membuat tubuh cenderung menyimpan cadangan lemak lebih banyak.

Dengan BMR tinggi, tubuh terus membakar lemak bahkan saat tidak berolahraga, sementara BMR rendah membuat pembakaran lemak terhambat dan memudahkan kenaikan berat badan.

3. Mekanisme Lipolisis dan Hormon Tiroid

Lipolisis adalah proses pemecahan trigliserida dalam sel lemak menjadi asam lemak bebas dan gliserol, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar. Begitupula memengaruhi lipolisis melalui beberapa jalur:

  1. Sensitivitas Adrenalin: T3 meningkatkan jumlah reseptor β-adrenergik di sel lemak, sehingga respons terhadap adrenalin (epinefrine) dan norepinefrine lebih kuat—memicu lipolisis lebih efektif.

  2. Enzim HSL (Hormone Sensitive Lipase): Aktivitas HSL meningkat di bawah stimulasi T3, mempermudah pemecahan lemak.

  3. Mitochondrial Uncoupling Proteins (UCPs): Hormon tiroid meningkatkan ekspresi UCPs, yang “membuang” energi dalam bentuk panas (thermogenesis) dan mempercepat pengeluaran kalori.

4. Dampak Hipotiroidisme pada Pembakaran Lemak

Pada hipotiroidisme, kelenjar tiroid kurang aktif sehingga produksi T3/T4 menurun. Akibatnya:

  • BMR menurun hingga 30–50 % .

  • Lipolisis berkurang, tubuh menyimpan lemak lebih efisien.

  • Kelelahan dan kram otot, membuat aktivitas fisik berkurang dan penurunan berat badan semakin sulit.

Orang dengan hipotiroidisme biasanya mengalami peningkatan berat badan, rasa dingin konstan, dan kantuk berlebihan. Penanganan meliputi terapi substitusi hormon (levothyroxine) yang menormalkan kadar T4/T3 dan membantu memulihkan kemampuan pembakaran lemak.

5. Pengaruh Hipertiroidisme

Hipertiroidisme (kadar hormon berlebih) justru meningkatkan BMR secara drastis, menyebabkan:

  • Penurunan berat badan cepat meski nafsu makan meningkat.

  • Otot juga bisa terurai selain lemak, jika tidak diimbangi pola makan dan latihan beban.

  • Risiko kardiovaskular meningkat akibat stimulasi jantung berlebih.

Meski hipertiroidisme “mempermudah” pembakaran lemak, kondisi ini berbahaya jika tidak ditangani—monitoring kadar hormon dan terapi antitiroid sering diperlukan.

6. Strategi Mendukung Fungsi Tiroid untuk Pembakaran Lemak Optimal

  1. Asupan Yodium yang Cukup: Yodium dibutuhkan untuk sintesis T4/T3; konsumsi garam beryodium atau makanan laut secara terukur.

  2. Selenium dan Zinc: Mineral penting untuk konversi T4 ke T3 via enzim dejodase dan menjaga kesehatan kelenjar tiroid.

  3. Hindari Goitrogen Berlebihan: Sayuran cruciferous (kubis, brokoli) mengandung goitrogen yang menghambat penyerapan yodium—masaklah untuk menurunkan efeknya.

  4. Olahraga Rutin: Latihan beban meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap hormon, sedangkan HIIT memacu thermogenesis.

  5. Kelola Stres dan Tidur Cukup: Kortisol tinggi dan kurang tidur mengganggu produksi TSH, menghambat sintesis hormon tiroid.

7. Monitoring dan Konsultasi Medis

Jika mengalami gejala penurunan atau peningkatan berat badan drastis tanpa sebab jelas, sebaiknya periksakan fungsi tiroid melalui tes darah TSH, T3, dan T4. Diagnosis dini dan penanganan tepat membantu menjaga metabolisme optimal, sehingga proses pembakaran lemak kembali efisien.


Kesimpulan
Hormon tiroid memegang kendali utama atas kecepatan metabolisme dan efektivitas lipolisis. Baik kadar yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi akan mengganggu proses pembakaran lemak. Dengan memahami mekanisme hormon tiroid, pemilihan nutrisi, pola latihan, dan konsultasi medis secara tepat, Anda dapat mengoptimalkan fungsi tiroid untuk mendukung penurunan berat badan sehat dan berkelanjutan.

  • Share